Minum Susu Botol Picu Karies Gigi

Info Sehat / 27 November 2009

Kalangan Sendiri

Minum Susu Botol Picu Karies Gigi

Lestari99 Official Writer
6046

Anak balita Anda karies gigi? Bisa jadi jika anak Anda memiliki kebiasaan minum susu botol, hal itu bisa ditenggarai sebagai pemicu timbulnya karies gigi pada anak balita Anda. Pasalnya masalah gigi berlubang atau karies dialami oleh sekitar 85 persen anak usia di bawah lima tahun di Indonesia.

Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Masalah karies pada anak atau dikenal sebagai Sindroma Karies Botol (SKB) sering ditemukan pada anak usia akhir balita.

Penyebab timbulnya karies pada anak yang memiliki kebiasaan minum susu botol adalah karena gula yang terdapat dalam susu dan sari buah yang kadang diminumkan saat anak menjelang tidur. Bakteri pada plak gigi lalu mengubah gula tersebut menjadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi. Bila tidak segera diatasi, hal itu akan menurunkan kualitas perkembangan anak.

Di Jakarta saja, fakta yang ada menunjukkan tingginya penderita SKB yang datang ke klinik gigi anak dari pengamatan di tiga rumah sakit menunjukkan proporsi pasien anak yang datang dan menderita penyaklit infeksi ini mencapai 95 persen.

Penelitian sebelumnya menunjukkan prevalensi karies akan lebih tinggi 1,3 kali pada anak yang mempunyai kebiasaan minum susu botol daripada anak yang tidak terbiasa minum susu dengan botol. Dalam studinya yang melibatkan anak-anak usia 3-5 tahun sebagai subyek penelitian, ditemukan bahwa pada anak-anak yang menjadikan susu botol sebagai pengantar tidur akan meningkatkan resiko SKB 1,03 kali lebih besar daripada yang tidak menjadikannya sebagai pengantar tidur.

Frekuensi minum susu botol dua kali atau lebih per hari juga akan meningkatkan resiko kejadian SKB 2,27 kali. Sementara itu, minum air susu ibu (ASI) ternyata memberi perlindungan dari sindroma itu. Jadi, ASI eksklusif bagi anak Anda tetap yang terbaik bukan?

Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami